Pengaruh Penggunaan Pendingin Baterai Terhadap Temperatur Baterai Sepeda Motor Listrik Viar | Author : Chaerul Qalbi, Kholiq Deliasgarin Radyantho, Yan Nickolas | Abstract | Full Text | Abstract :Industri otomotif saat ini sedang mengalami masa transisi dari kendaraan dengan mesin pembakaran dalam menjadi kendaraan berpenggerak listrik akibat meningkatnya pencemaran udara dari gas buang kendaraan bermotor dengan mesin pembakaran dalam. Proses transisi ini dilakukan dengan harapan dapat mengurangi polusi udara khususnya di wilayah perkotaan. Kendaraan listrik memiliki kelemahan pada baterai dimana temperatur mengalami kenaikan seiring dengan pemakaian kendaraan yang lama kelamaan akan mengakibatkan overheat. Salah satu cara untuk mengurangi panas yang ada pada baterai kendaraan listrik adalah dengan menambahkan pendingin baterai berbasis udara dengan menggunakan kipas dan peltier. Viar diketahui belum menggunakan pendingin pada baterai sepeda motor listriknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendingin baterai pada kendaraan sepeda motor listrik. Penelitian dilakukan dengan memasangkan rangkaian pengukur temperatur dan pendingin pada baterai, kemudian kendaraan dijalankan dari persentase baterai 100% hingga tersisa 50% sesuai dengan rute yang ada. Hasil penelitian menunjukkan sepeda motor listrik yang menggunakan pendingin pada baterainya memperoleh waktu tempuh 3358 detik, jarak tempuh 36300 m, temperatur maksimum baterai 31,5 °C, dan temperatur rata-rata baterai 29,99°C. Untuk sepeda motor listrik yang tidak menggunakan pendingin pada baterainya memperoleh waktu tempuh 3351 detik, jarak tempuh 36200 m, temperatur maksimum baterai 34,75 °C, dan temperatur rata-rata baterai 32,21°C. Berdasarkan hasil perbandingan, penggunaan pendingin pada baterai sepeda motor listrik dapat menurunkan tempertur baterai serta memperpanjang jarak dan waktu tempuh meskipun tidak terlalu signifikan. |
| Desain Turbin Angin Sumbu Horisontal Sudu Airfoil NREL S823 dan NREL S823 Sebagai Energi Alternative Di Kabupaten Malang | Author : Muhammad Helmi Kurniawan, Khusnul Khotimah Ayuningtiyas, Ridho Dwi Syahrial | Abstract | Full Text | Abstract :Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) merupakan salah satu sumber energi alternatif terbarukan yang ramah lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan rancangan sistem pembangkit listrik mandiri dengan menggunakan turbin angin sumbu horizontal. Penelitian ini bertujuan membuat beberapa perencanaan yang komprehensif untuk meningkatkan efikasi dan efisiensi pembangkit listrik di beberapa daerah, antara lain pemilihan turbin angin berdasarkan kondisi setempat, pemilihan material, dan optimalisasi daya, tanaman untuk instalasi. Kecepatan angin rata-rata yang diperoleh sekitar 10 m/s. Bilah sudu yang digunakan yaitu kategori thick-airfoil family for small blades dengan tipe NREL S822 dan NREL S823. Berat turbin yang didapatkan dari hasil perhitungan sebesar 12,759 kgm/s2. Turbin ini terdapat generatorarus bolak-balik, yang dapat mengubah energi potensial angin menjadi energi mekanik untuk menghasilkan energi listrik searah (DC), digerakkan oleh poros dan katrol turbin angin, yang merupakan penerus putaran angin yang mengalir. Kepadatan bahan yang digunakan memiliki dampak yang signifikan pada bagaimana turbin angin berputar. Karena kekuatan dan ketahanan cuacanya, bahan kincir angin resin lebih efisien daripada bahan lainnya. |
| Pengaplikasian Sensor Arus ACS712 Sebagai Sistem Proteksi Pada Alat Penghitung Kertas Otomatis Berbasis IoT | Author : Andreas Lie Alviero, Dimas Setiawan Nugroho | Abstract | Full Text | Abstract :Alat penghitung kertas yang sudah ada pada umumnya sudah bisa melakukan perhitungan kertas. Namun pada alat yang sudah ada, belum terdapat sistem proteksi untuk kertas yang tersangkut pada saat kertas ditarik oleh roller. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan karakterisasi dan juga pengujian sensor arus ACS712 untuk diaplikasikan ke sistem proteksi alat penghitung kertas otomatis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan kalibrasi dan pengujian sensor arus ACS712 dan juga pengujian sistem secara keseluruhan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan 4 jenis motor DC yang berbeda dan dikombinasikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sensor arus ACS712 memiliki linieritas yang tinggi antara nilai keluaran sensor yang berupa tegangan dan nilai arus yang terukur pada ampermeter dengan tingkat linieritas 99,3%. Pengujian sensor menunjukan sensor arus ACS712 memiliki tingkat akurasi rata-rata sebesar 97,18%. Berdasarkan hasil pengujian sistem secara keseluruhan, sensor arus mampu mendeteksi kenaikan arus yang diakibatkan beban kerja yang meningkat pada motor DC akibat adanya kertas yang tersangkut. Pada saat arus yang terukur pada sensor melebihi arus normal yaitu 373,16 mA, maka sistem akan berhenti berjalan dan menghitung. |
| Design of Biodiesel Reactor Using Nanocatalyst ZnO From Castor Oil | Author : Ranggaweny Al-Ghani, Asep Bayu Dani Nandiyanto, Teguh Kurniawan | Abstract | Full Text | Abstract :Mass transfer during the reaction process is limited in industrial biodiesel manufacture. Therefore, to overcome this problem, a reactor from castor oil transesterified using ZnO nanocatalyst was designed. ZnO can be used as a catalyst for biodiesel production due to the nature of ZnO which has high catalytic activity, low material costs and is environmentally friendly. This study aims to design a design for the manufacture of zinc oxide (ZnO) nanocrystals using a continuous stirred tank reactor (CSTR) reactor. By giving data on incoming feedstock and product flow produced by the reactor, mass balance calculations were used in this study as a benchmark to determine whether the reactor was operating appropriately. Additionally, using Microsoft Excel, manual calculations were done for the reactor design and agitator design employed in the reactor. According to calculations used in reactor design, the reactor has a volume of 1967.78 liters, a vessel diameter of 44.77 inches, a height of 19.25 inches, and a thickness of 44.98 inches. The reactor is equipped in one stirrer with a power on a typical 10 hp agitator motor, turbulent agitator flow conditions exist. |
| Evaluasi Sistem Kelistrikan Ruangan Rawat Inap Kelas Terpadu RSUD DR Muhammad Zein Painan | Author : Trino Juni Susanto, Zulkarnaini | Abstract | Full Text | Abstract :Setiap ruangan memeiliki fungsi yang berbeda baik itu ruangan umum mapun khusus, Begitupun ruangan rawat inap kelas terpadu di RSUD Dr Muhammad Zein Painan yang berada didaerah Pesisir Selatan di Provinsi Sumatera Barat. Oleh karena itu perlu pembaruan mengevaluasi dan menganalisa kembali pada Gedung rawat inap RS, terutama pada sistem kelistrikan, penerangan dan pembumian. Penelitian ini untuk mengetahui apakah sesuai SNI dan PUIL 2011 atau tidak yang akan bisa membahayakan orang sekitar serta kenyamanan dan perangkat elektromedis di dalamnya. Hasil penelitian kualitas instalasi listrik menunjukkan dokumen gambar instalasi, rekapitulasi daya dan denah gedung tidak ada sehingga penulis membuat analisa gambar denah instalasi dan rekapitulasi daya, serta untuk pencahayaan ruangan pasien inap berkisar sebesar 250 lux dan toilet dari 100-200 lux berstandar SNI 6197:2011, dengan pengukuran digital lux meter mendapat data lux bervariasi setiap ruangan dan secara umum belum memenuhi standar yang ditentukan sehingga perlu di normalisasikan kembali, jika dibandingkan metode software DIALUX 11.0 versi tahun 2022 untuk mendapatkan nilai 250 lux, membutuhkan 3 titik lampu dengan 2000 lumen setiap lampunya sedangkan perhitungan manual tetap mendapatkan 2 titik lampu akan tetapi nilai lumennya diatas 2000 maka ruangan ruangan inap kelas terpadu memenuhi standar. Pengukuran pentanahan dinyatakan tidak baik yaitu 43,8 dalam range 200 ohm maka diperlukan penambahan elekroda batang sehingga nilai pentanahan kecil dibawah <5 ohm yaitu 2.28 ?. |
| Analisis Penggunaan Briket Biomassa Cangkang Kelapa untuk PLTU 695 MW | Author : Kholiq Deliasgarin Radyantho, Faisal Manta, Azmia Rizka Nafisah, Nur Robbi | Abstract | Full Text | Abstract :Sampah cangkang/tempurung kelapa banyak ditemukan di pasar dan kios penjual kelapa muda. Cangkang/tempurung kelapa dapat digunakan sebagai bahan bakar semisal arang untuk memasak namun masih belum banyak digunakan selain kebutuhan tersebut. Kebijakan pemerintah dan tren hingga tahun 2025 menitik beratkan untuk menggunakan sumber energi baru dan terbarukan sebagai bahan bakar power plant di Indonesia. Saat ini beberapa pembangkit sudah menggunakan pellet kayu dan biomassa lain sebagai bahan bakar campuran dan alternatif batu bara. Briket biomassa dibuat dengan bahan utama limbah cangkang/tempurung serta perekat tepung kanji dengan metode pirolisis. Briket biomassa dengan tempurung/cangkang kelapa ini memiliki NK (nilai kalor) cukup baik yaitu 6185 Kcal/Kg sehingga menjanjikan untuk dapat digunakan sebagai pengganti batu bara. Selanjutnya properties briket dimasukkan ke dalam software gatecycle untuk diuji kelayakannya sebagai pengganti batu bara. Untuk mencapai daya 695 MW, briket biomassa membutuhkan 269 Ton/jam briket untuk menggantikan batu bara dengan NK 5900 kcal/kg sebanyak 264 Ton/jam batu bara. Berdasarkan simulasi, briket biomassa membutuhkan asupan bahan bakar lebih banyak dibandingkan batu bara sebesar 5 Ton/jam atau 1,89% untuk mencapai daya output generator yang sama (695 MW). Bahan bakar briket biomassa juga memiliki nilai daya hasil bersih (net plant power) yang lebih rendah sebanyak 2,46 MW karena naiknya nilai penggunaan sendiri (PS) atau auxiliary power sebanyak 1,96 MW. Naiknya penggunaan sendiri disebabkan oleh peningkatan kebutuhan total air feed ketika menggunakan briket, hal tersebut mengakibatkan turunnya daya hasil bersih (net plant power). Peningkatan penggunaan sendiri sebesar 1,96 MW membuat bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencapai daya generator output 695 MW turut meningkat. Berdasarkan simulasi briket biomassa dari cangkang kelapa dapat menjadi alternatif bahan bakar pengganti batu bara untuk power plant dengan efek peningkatan konsumsi bahan bakar, peningkatan penggunaan sendiri (auxiliary usage) dan penurunan daya hasil bersih (net plant power). |
|
|